Sinopsis dan Review Film The Protector (2005)

Film The Protector (2005)

Film The Protector (2005) atau dalam bahasa Thai berarti “Tom Yum Goong (ต้มยำกุ้ง)” adalah film aksi Thailand yang dirilis pada tahun 2005.

Film Thailand ini disutradarai oleh Prachya Pinkaew, sosok yang sebelumnya juga menyutradarai film laga seru Tony Jaa, Ong-Bak.

Sama seperti Ong-Bak, koreografi laga dalam Tom Yum Goong dibuat oleh Tony Jaa bersama mentornya, Panna Rittikrai.

Pada artikel ini, ImajiBlog akan membahas seputar sinopsis dan review film The Protector (2005). Mari simak pembahasannya di bawah ini!

Sinopsis Film The Protector (2005)

Film The Protector (2005) berfokus pada kisah Kham yang sejak lahir dibesarkan oleh ayahnya di hutan Bersama dengan seekor gajah menjadi bagian tak terpisahkan dari keluarga mereka, bagaikan saudara bagi Kham dan sang ayah.

Ketika gajah kesayangannya dan bayinya diculik oleh penjahat perdagangan hewan ilegal, Kham bertekad untuk menemukan mereka.

Di Thailand, gajah memiliki peran penting dalam kehidupan masyarakat. Mereka tidak hanya membantu manusia dalam pekerjaan sehari-hari, tetapi juga berperan dalam peperangan.

Namun, gajah tidak pernah dimakan. Hal inilah yang mendorong Kham, sang protagonis dalam film The Protector (2005), untuk mengejar gajahnya yang diculik ke negeri asing untuk dijadikan hidangan.

Berdasarkan informasi yang diperolehnya, Kham mengetahui bahwa hewan-hewan yang diculik akan dibawa ke Sydney, Australia.

Tanpa berpikir panjang, Kham pun berangkat ke Australia. Di sana, Kham mendapati bayi gajah di sebuah restoran Thailand milik Madame Rose, pemimpin mafia internasional.

Beruntungnya, Kham tidak sendirian, dia dibantu oleh Sersan Mark, seorang Australia keturunan Thailand.

Bersama-sama, mereka terlibat dalam konspirasi untuk menyelamatkan hewan-hewan dari perdagangan ilegal yang diprakarsai oleh mafia.

Film The Protector (2005) menceritakan tentang perjalanan Kham dalam menyelamatkan gajah kesayangannya, sekaligus mengungkap perdagangan hewan ilegal yang kejam.

Film Thailand satu ini memadukan aksi bela diri yang memukau dengan cerita yang menyentuh hati tentang persahabatan dan kasih sayang terhadap hewan.

Review Film The Protector (2005)

Jalan cerita film The Protector (2005) berfokus pada Kham, seorang pemuda yang dibesarkan di lingkungan gajah dan dilatih ayahnya menjadi seorang pelindung.

Dari judul film “Film The Protector”, mungkin kamu sempat mengira bahwa film ini bercerita tentang pengawal yang menyelamatkan gadis kaya yang manja, tapi nyatanya tidak.

Dalam film Thailand ini The Protector atau Pelindung adalah sebutan bagi kelompok pejuang yang bertugas melindungi gajah-gajah raja Thailand di medan perang, menggunakan Muay Thai untuk menjaga titik lemah gajah seperti tendon dan perut.

Singkat cerita Kham dan ayahnya tertipu dan kedua gajah mereka, Por Yai dan Kohrn, diculik oleh orang jahat suruhan gangster Jepang yang meyakini kepemilikan gajah sempurna akan memberinya kekuasaan, meski ditentang anggota keluarganya sendiri.

Intinya, ini adalah variasi lain dari plot pahlawan desa dengan keahlian bela diri yang luar biasa pergi ke kota besar dan menghajar orang-orang jahat.

Sama seperti di film Ong Bak, Tony Jaa pemeran Kham diperlihatkan bertarung dengan puluhan orang sekaligus, dan bahkan diperlihatkan bisa menghancurkan anggota tubuh lawan-lawan hanya dengan satu kali pukulan saja.

Namun, terkadang pengambilan gambar film The Protector (2005) ini beralih fokus ke karakter lain yang tidak bertarung, dan perpindahannya begitu tiba-tiba sehingga penonton dibuat bingung, seperti tidak yakin apakah mereka sedang menonton dua film berbeda. Kualitas dialognya pun bisa dibilang standar.

Meski begitu, aksi laga dalam film The Protector (2005) sungguh luar biasa. Salah satu adegan ikonik menampilkan Jaa berlari menaiki lantai spiral klub malam, menghajar semua orang yang menghalangi tanpa henti.

Adegan favorit aku adalah dimana si karakter utama bertarung melawan tiga orang berbeda.

Koreografi kekerasan dalam film The Protector (2005) begitu indah. Maksud aku bukan indah seperti film-film Quentin Tarantino dengan adegan kekerasan berdarah lamban yang diiringi musik aneh.

Film The Protector (2005) menampilkan keindahan interaksi antar tubuh manusia, inilah yang menarik bagi penggemar film laga, berbeda dengan penikmat genre kekerasan sinematik lainnya.

Tak ada penggunaan kawat atau CGI yang membuat aksi laga terlihat palsu. Kita disuguhkan realisme pukulan dan tendangan yang sesungguhnya.

Tidak ada potongan cepat yang berlebihan untuk membuat aktor terlihat lebih jago dari kemampuan mereka, seperti yang sering kita lihat di film Li/Chan terbaru.

Kamera justru hadir untuk menampilkan aksi secara jelas, bukan menyembunyikannya. Menurut saya, inilah cara ideal pembuatan film laga.

Kesimpulan

Film The Protector (2005) menampilkan aksi laga Muay Thai yang memukau oleh Tony Jaa. Ceritanya mengikuti Kham, pemuda yang berteman dekat dengan gajah peliharaannya. Ketika kedua gajah tersebut diculik, Kham rela pergi ke Australia untuk menyelamatkannya.

Film Thailand ini menawarkan adegan laga yang menawan dan koreografi yang luar biasa. Bahkan bagi penonton yang kurang familiar dengan perspektif orang Thailand terhadap gajah, aksi laga memukau serta jalinan persahabatan manusia-gajah yang mengharukan sudah cukup membuat The Protector (2005) menjadi film laga yang wajib ditonton.

JudulThe Protector
Judul AlternativeTom yum goong
SutradaraPrachya Pinkaew
PenulisNapalee, Piyaros Thongdee, Joe Wannapin, …
PemeranTony Jaa, Nathan Jones, Xing Jin, …
GenreAction, Crime & Drama
Tanggal Rilis11 Augustus 2005
Durasi1 Jam 51 Menit
Film The Protector (2005)

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Scroll to Top