Film Queens of Langkasuka 2008 adalah sebuah karya film drama petualangan yang disutradarai oleh Nonzee Nimibutr.
Film Thailand ini menampilkan sejumlah aktor dan aktris terkemuka Thailand, termasuk Jarunee Suksawat, Ananda Everingham, dan Jesdaporn Pholdee.
Judul film Queens of Langkasuka 2008 bervariasi di beberapa negara; di Inggris, dikenal sebagai “Pirates Of Langkasuka”, sementara di Australia dan Kanada, disebut “Legend of Langkasuka”.
Di Amerika Serikat, film fantasi Thailand ini dikenal sebagai “Legend of the Tsunami Warrior”. Queens of Langkasuka pertama kali dirilis di Thailand pada 23 Oktober 2008 dan diproduksi.
Sinopsis Film Queens of Langkasuka 2008
Drama fantasi sejarah Thailand yang bertakjuk film Queens of Langkasuka (2008), mengisahkan tentang perebutan kekuasaan dan perjuangan melawan bajak laut yang heroik.
Film Queens of Langkasuka (2008) dibuka dengan perebutan tahta yang menegangkan. Ratu Hijau dari Pattani menghadapi pemberontakan yang dipimpin oleh Pangeran Rawai, sosok yang haus kekuasaan.
Dalam ambisinya menggulingkan sang Ratu, Pangeran Rawai bekerja sama dengan bajak laut kejam bernama Black Raven.
Para perompak kejam itu mengincar senjata ampuh, yaitu meriam besar yang dibuat oleh ahli Belanda, Janis Bree, dan penemu Cina, Lim Kiam.
Namun, rencana mereka tidak berjalan mulus. Kapal Belanda yang membawa meriam tersebut meledak dan membuat meriam tersebut jatuh ke dasar laut.
Di tengah kekacauan ini, terbentuk aliansi yang tidak terduga. Ratu Hijau terpaksa menyatukan kekuatan dengan dua penguasa wanita lainnya, yakni Ratu Chulan dari Ayutthaya dan Ratu Ungu dari Chiang Mai.
Mereka bersama-sama berjuang untuk merebut kembali meriam tersebut dan mempertahankan wilayah Langkasuka dari ancaman bajak laut Black Raven.
Review Film Queens of Langkasuka (2008)
Film Queens of Langkasuka (2008) tidak hanya menyajikan adegan laga yang menegangkan di darat dan laut.
Film Thailand ini juga menampilkan kisah persahabatan yang terjalin di antara para ratu yang memiliki kepribadian dan latar belakang yang berbeda. Perjuangan mereka merebut kembali kekuasaan dan menyelamatkan Langkasuka menjadi bukti kepemimpinan dan keteguhan para wanita pemberani ini.
Queens of Langkasuka (2008) bukanlah film fantasi sejarah Thailand biasa. Film garapan sutradara Nonzee Nimibutr ini menawarkan perpaduan aksi laga yang memukau dengan kisah kepemimpinan perempuan epic.
Film Queens of Langkasuka menggedepankan adegan pertarungan di darat dan laut yang koreografinya dirancang dengan baik.
Sebagai penonton, aku dibuat tegang dan bersemangat menyaksikan bentrokan antara para ratu dan pasukannya melawan bajak laut Black Raven yang haus kekuasaan.
Belum lagi adegan pertarungan menggunakan kekuatan magis kuno yang menambah kesan fantastis dan epik. Efek visual yang dihadirkan cukup meyakinkan, membuat pertempuran semakin seru untuk ditonton.
Di luar gempuran adegan laga, Queens of Langkasuka menyuguhkan pesan moral yang kuat tentang persatuan dan kepemimpinan perempuan. Tiga ratu dengan kepribadian dan latar belakang berbeda harus menyatukan kekuatan untuk menyelamatkan kerajaan mereka.
Dinamika hubungan mereka digambarkan dengan apik, menunjukkan bahwa perempuan mampu menjadi pemimpin yang tangguh dan strategis.
Namun, perlu diakui bahwa durasi film yang mencapai 133 menit terasa sedikit lama. Beberapa adegan mungkin dapat dipersingkat untuk menjaga ritme film. Selainitu, pengembangan karakter pendukung juga dirasa kurang mendalam.
Terlepas dari sedikit kekurangan tersebut, film Queens of Langkasuka (2008) tetap menjadi tontonan yang menghibur dan inspiratif. Bagi kamu yang menikmati genre fantasi sejarah dengan sentuhan aksi laga dan kisah perempuan perkasa, Queens of Langkasuka wajib masuk dalam daftar film yang perlu ditonton.
Kesimpulan
Secara keseluruhan, film Queens of Langkasuka 2008 merupakan sebuah karya yang ambisius dalam menciptakan sebuah dunia fantasi yang kaya akan aksi, intrik, dan keajaiban.
Dengan pengaruh dari kisah-kisah petualangan Hollywood klasik, film ini menghadirkan kombinasi yang memikat antara cerita sejarah Asia Tenggara dengan elemen fantasi yang mengagumkan.
Meskipun memiliki beberapa kekurangan dalam pengembangan cerita dan penanganan beberapa subplot, namun pengalaman menontonnya tetaplah menghibur dan memikat.
Ditambah lagi dengan penampilan para aktor dan aktris yang memukau, serta efek visual yang memukau, Queens of Langkasuka menawarkan sebuah petualangan yang epik dan mempesona bagi para penontonnya.
Dengan segala keunikan dan keindahannya, film ini tetaplah menjadi salah satu karya yang patut diperhitungkan dalam perfilman Thailand, memberikan nuansa yang segar dan memikat bagi para penggemar genre fantasi sejarah.
Judul | Queens of Langkasuka (The Tsunami Warrior) |
Judul Alternative | Puen yai jon salad |
Sutradara | Nonzee Nimibutr |
Penulis | Win Lyovarin |
Pemeran | Jarunee Suksawas, Jacqueline Apithananon, Anna Reese, … |
Genre | Action, Advanture, Fantasy & History |
Tanggal Rilis | 23 Oktober 2008 (Thailand) |
Durasi | 2 Ham 34 Menit |
Bahasa | Thai & English |
Rumah Produksi | Saha Mongkul Film Production, Nova Group & Cinemasia |
Kenalin aku seorang pakar dunia hiburan/entertainment. Aku suka banget nulis tentang film, musik, dan lain sebagainya. Dengan pengetahuan yang luas tentang dunia hiburan, aku Siti Ayunda akan membagikan ulasan berharga, rekomendasi yang menarik, dan artikel seputar entertainment.