Sinopsis dan Review Film Pee Mak (2013) Horor, Komedi, Cinta

Film Pee Mak (2013)

Film Pee Mak (2013) mengisahkan sebuah kisah horor yang juga diselingi dengan elemen komedi. Disutradarai oleh Banjong Pisanthanakun, Pee Mak (2013) adalah sebuah film Thailand yang dapat dianggap sebagai salah satu film terlaris yang pernah diproduksi oleh negara Thailand.

Keberhasilan yang dicapai oleh film Thailand ini tidaklah mengherankan mengingat Pee Mak berhasil memperoleh popularitas di pasar film internasional, termasuk di Indonesia.

Ceritanya terinspirasi dari legenda urban Thailand yang terkenal, yaitu Mae Nak Phra Khanong. Dalam film Pee Mak (2013), aktor terkenal Thailand, Mario Maurer, memerankan peran utama bersama dengan Davika Hoorne.

Pada artikel kali ini, ImajiBlog akan membahas seputar film Pee Mak (2013), mulai dari sinopsis, review sampai dengan fakta-fakta menarik. Mari simak pembahasannya di bawah ini!

Sinopsis Film Pee Mak (2013)

Film Pee Mak (2013) berlatar pada masa pertengahan abad ke-19, Pee Mak mengisahkan kisah seorang pria bernama Mak (diperankan oleh Mario Maurer) yang terpaksa meninggalkan istrinya, Nak (diperankan oleh Davika Hoorne), untuk pergi berperang.

Saat itu negara Mak, Siam sedang dalam konflik dengan negara tetangga. Di medan perang, Mak berhasil selamat dan menjalin persahabatan dengan empat teman seperjuangannya, yaitu Aey (diperankan oleh Kantapat P.), Ter (diperankan oleh Nattapong Chartpong), Puak (diperankan oleh Pongsatorn Jongwilak), dan Shin (diperankan oleh Wiwat Kongrasri). Mak dan keempat temannya akhirnya menjadi akrab.

Sebelum Mak berangkat membela negerinya, dia telah meninggalkan Nak, istrinya, di kampung halaman karena kewajibannya untuk berperang demi negaranya.

Saat Mak berada di medan perang, istrinya, Nak sedang dalam kondisi hamil tua dan sedang mengalami kontraksi, menandakan akan segera melahirkan. Tanpa sengaja, Mak menyenggol lampu minyak yang mengakibatkan rumah terbakar tepat saat Nak hendak melahirkan.

Tragedi tersebut mengakibatkan kematian Nak dan bayinya. Sejak saat itu, beredar rumor di kalangan masyarakat bahwa Nak dan bayinya telah berubah menjadi hantu.

Setelah berbulan-bulan menjalani perang, Mak mengajak kawan-kawannya untuk singgah ke kampung halamannya dan bertemu dengan istrinya.

Mak akhirnya membawa keempat temannya ke rumah untuk berjumpa dengan keluarganya. Namun, sesuatu yang aneh terjadi ketika mereka kembali ke kampung halaman.

Banyak warga yang menjadi takut dan menghindari Mak. Hal ini membuat Mak bingung dengan situasi yang terjadi.

Mereka tinggal di rumah bekas nenek Mak yang sudah meninggal, dan selama beberapa hari mereka sering mengalami kejadian yang ganjil, terutama di rumah Mak.

Pada suatu malam, Mak mengajak teman-temannya untuk minum bersama di rumahnya. Tiba-tiba, Shin melihat rumah Mak sangat kotor dan tidak terawat.

Ketakutan melanda Shin, yang kemudian memutuskan untuk pulang. Di bawah rumah Mak, Shin melihat sebuah tangan yang memanjang ke bawah untuk mengambil buah yang jatuh. Meskipun memberitahu teman-temannya, tidak ada yang mempercayainya.

Kemudian, Ter mengalami pengalaman serupa ketika melihat mayat di belakang rumah Mak. Mayat tersebut memakai cincin yang sama dengan yang dipakai Nak, istri Mak.

Dalam keadaan ketakutan, Ter melarikan diri. Teman-teman Mak menjadi yakin bahwa Nak adalah hantu. Mereka tidak berani mengatakan pada Mak, tapi juga tidak ingin Mak hidup bersama hantu. Mereka mencari cara agar Mak menyadari bahwa istrinya adalah hantu.

Upaya teman-temannya untuk menyadarkan Mak memicu konflik antara Mak dan teman-temannya. Namun, mereka tidak menyerah untuk membuat Mak menerima kenyataan bahwa istrinya sudah tiada di dunia ini.

Setelahnya, Mak menemukan kebenaran tentang Nak, termasuk kecurigaannya selama permainan tebak-tebakan dengan Nak.

Mak menemukan wujud hantu Nak di antara kedua kakinya dan menemukan mayat Nak yang telah membusuk.

Bagaimana kelanjutan cerita misteri tentang hantu Nak, yang tetap menjadi istri Mak akan berakhir?

Review Film Pee Mak (2013)

Ketika membicarakan tentang film horor di Thailand, tidak mungkin untuk tidak menyebut nama Banjong Pisanthanakun, film Pee Mak (2013) merupakan salah satu hasil karya Banjong yang sukses.

Selain film Pee Mak (2013), sutradara Banjong Pisanthanakun telah menciptakan sejumlah film horor yang luar biasa. Mulai dari Shutter, Alone, hingga saat ia terlibat dalam pembuatan segmen-segmen dalam dua film Phobia, Banjong telah menorehkan namanya di industri perfilman Thailand.

Meskipun tren dalam perfilman Thailand mulai bergeser ke arah komedi romantis, Banjong tetap mampu menghasilkan karya-karya berkualitas yang diminati oleh penonton, seperti komedi romantis berjudul Hello Stranger.

Seperti yang sudah aku singgung di awal artikel ini, film Pee Mak (2013) merupakan adaptasi dari cerita rakyat Thailand, Nang Nak.

Film Pee Mak (2013) berhasil mengubah cerita rakyat horor menjadi penuh dengan kekonyolan. Pee Mak, pada akhirnya, lebih terasa sebagai komedi yang kental daripada sebuah film horor.

Dengan kepiawaian sang sutradara yang berhasil menambahkan sentuhan unsur komedi yang kuat, termasuk menghadirkan kembali karakter-karakter seperti Aey, Ter, Shin, dan Puak yang sebelumnya sukses mengocok perut dalam dua film Phobia.

Setelah adegan pembuka yang seakan mengarahkan film Pee Mak (2013) menjadi cerita horor yang menyeramkan, aku langsung “dikejutkan” oleh perubahan total dalam tone film saat kita dibawa ke medan perang.

Bahkan pada akhirnya, komedi yang dominan justru membuat film Pee Mak (2013) lebih mencolok daripada elemen horornya.

Mungkin Pee Mak sejak awal memang ditujukan sebagai film horor-komedi, namun pada akhirnya aku merasa lebih tepat untuk menyebutnya sebagai sebuah parodi.

Meskipun awalnya aku merasa sedikit kecewa karena berharap akan sensasi horor yang mengerikan, perlahan-lahan aku merasa puas ketika humor konyolnya selalu tepat sasaran dan membuat aku tertawa terbahak-bahak berkali-kali.

Meski begitu film Pee Mak (2013) tidak tidak sekedar menampilkan tontonan konyol yang asal-asalan.

Film horor komedi Thailand berhasil tampil sempurna dengan konten humor yang disajikannya terkadang disisipi oleh referensi, serta pembawaan para aktor dan timing penampilan humor yang pas.

Dengan segala kelucuan karakter dan kekonyolan humor yang ada, film Pee Mak (2013) membuktikan bahwa “perbedaan antara idiot dan jenius itu tipis” memang benar adanya.

Tidak hanya komedi, bagi kamu yang pernah mendengar cerita rakyat Nang Nak, pasti tahu bahwa ada unsur romansa yang cukup menyedihkan dalam cerita tersebut.

Banjong Pisanthanakun tetap menyajikan aspek romansa yang kuat. Meskipun tidak terlalu banyak, dia memberikan momen saat Mak dan Nak bersama-sama mengunjungi pasar malam yang indah, sambil tertawa bersama dan sesekali melontarkan rayuan gombal. Momen tersebut mewakili kisah cinta Mak dan Nak secara keseluruhan.

Romansanya sendiri berkisah tentang cinta sejati yang tidak mengenal bentuk dan sosok yang dicintai.

Film Pee Mak berhasil menyampaikan pesan untuk tidak menghakimi hal apapun tanpa mengenalnya lebih jauh.

Bagi aku pribadi, film Pee Mak (2013) berhasil menggabungkan elemen humor dan romansa yang cukup menggigit, selain itu pesan moralnya juga cukup terasa.

Lalu, bagaimana dengan horornya sendiri? Sayangnya, dibandingkan dengan aspek-aspek yang aku sebutkan tadi, horor dalam film Pee Mak (2013) terasa tenggelam. Ini bukan berarti buruk, mengingat beberapa atmosfer mencekam dan tegang masih cukup terasa. Namun, semuanya tenggelam oleh kehadiran aspek komedi yang begitu menyala.

Misteri tentang siapa sebenarnya yang menjadi hantu terlihat mudah ditebak di awal, namun semakin mendekati klimaks, misteri itu semakin menarik dan ditambah dengan beberapa twist.

Hal yang mengganggu aku bukanlah kurangnya rasa horor, melainkan klimaks yang terlalu panjang. Momen di kuil dimulai cukup menarik, namun sayangnya diikuti oleh tarik-ulur kejar-kejaran dengan hantu yang terlalu lama dan diulang-ulang, serta rangkaian dialog romansa cheesy yang berlebihan antara Mak dan Nak.

Sungguh disayangkan, tensi yang telah dibangun hancur karena klimaks yang terlalu berlarut-larut.

Untungnya, film ini diakhiri dengan adegan kredit yang kembali memunculkan tawa, membangkitkan kembali kecintaanku pada film Pee Mak (2013).

Fakta Film Pee Mak (2013)

Berikut ini merupakan fakta-fakta film Pee Mak (2013) yang menarik untuk disimak:

1. Inspirasi dari Legenda Urban

Pee Mak diadaptasi dari cerita rakyat Thailand yang terkenal, yaitu legenda urban tentang Mae Nak Phra Khanong. Cerita ini telah menjadi bagian dari budaya populer Thailand selama berabad-abad.

2. Penggabungan Genre

Film Pee Mak (2013) berhasil menggabungkan elemen horor dan komedi dengan cerdas. Meskipun sebagian besar dikenal sebagai film horor, Pee Mak juga menyajikan banyak adegan lucu yang membuat penonton tertawa.

3. Sutradara Berbakat

Disutradarai oleh Banjong Pisanthanakun, seorang sineas Thailand yang telah sukses dengan beberapa film horor sebelumnya seperti Shutter dan Alone. Pee Mak menandai kembalinya Banjong ke ranah horor setelah beberapa tahun berkutat dengan genre komedi.

4. Keberhasilan Komersial

Film Pee Mak (2013) berhasil meraih kesuksesan besar di Thailand dan juga mendapat sambutan positif di pasar internasional. Keberhasilan ini menunjukkan daya tarik film ini tidak hanya di kalangan penonton Thailand, tetapi juga di seluruh dunia.

5. Penghargaan dan Nominasi

Pee Mak mendapatkan banyak penghargaan dan nominasi, termasuk di Festival Film Thailand dan beberapa festival film internasional. Ini menunjukkan apresiasi yang luas terhadap kualitas film ini.

6. Pemeran Utama Terkenal

Film Pee Mak (2013) dibintangi oleh Mario Maurer, seorang aktor terkenal asal Thailand, yang membawa daya tarik tersendiri bagi penonton. Kehadirannya dalam film ini memberikan nilai tambah bagi produksi.

7. Pesona Romantis

Meskipun dikenal sebagai film horor komedi, Pee Mak juga menyajikan elemen romantis yang mengharukan. Kisah cinta antara Mak dan Nak menambah kedalaman emosional dalam cerita dan membuat penonton terhubung dengan karakter-karakter tersebut.

Kesimpulan

Film Pee Mak (2013) adalah sebuah cerita yang menggabungkan elemen horor dan komedi dengan cerdas. Disutradarai oleh Banjong Pisanthanakun, film ini berhasil menyajikan pengalaman yang unik bagi para penontonnya.

Dengan humor cerdas dan romansa yang menyentuh, film Pee Mak menawarkan lebih dari sekadar tontonan horor biasa. Meskipun terdapat beberapa kelemahan dalam penyajian aspek horornya, namun film ini berhasil menghibur dengan baik melalui komedi yang kocak dan sentuhan romantis yang mengharukan.

Secara keseluruhan, Pee Mak dapat dianggap sebagai sebuah film yang berhasil menggabungkan berbagai genre dengan baik. Dengan pesan moral tentang cinta sejati yang mengatasi segala rintangan dan keberanian untuk melampaui batas-batas genre, film Pee Mak (2013) memberikan pengalaman yang menghibur dan mengesankan bagi para penontonnya.

JudulPee Mak
Judul AlternativePee Mak Phrakanong
SutradaraBanjong Pisanthanakun
PenulisChantavit Dhanasevi, Nontra Kumwong & Banjong Pisanthanakun
PemeranMario Maurer, Davika Hoorne & Nattapong Chartpong
GenreComedy, Horor & Romance
Tanggal Rilis28 Maret 2013
Durasi1 Jam 55 Menit
BahasaThai
Film Pee Mak (2013)

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Scroll to Top